Cara Memelihara

Minggu

Mengobati Penyakit Yang Disebabkan Jamur Pada Unggas

Tidak ada komentar :
Secara garis besar mungkin semua sudah paham kalau penyakit itu bisa dikelompokan ke dalam 2 golongan. Pertama yang disebabkan oleh virus. Kelompok kedua digolongkan dalam mikroorganisme hidup. Supaya mudah dipahami orang menyebutnya dengan kelompok bakteri. Walau didalamnya tidak hanya sebatas bakteri saja, tetapi juga termasuk protozoa.

Lantas orang juga paham kalau virus hanya dapat diatasi dengan ANTI-body. Antibody ini salah satu upaya membangkitkannya adalah dengan jalan vaksinasi. Dengan memasukan sebagian atau keseluruhan komponen dari suatu virus diharapkan antibody pada tubuh terstimulasi dan terlatih saat menghadapi virus sesungguhnya. Kemudian orang juga paham bila bakteri hanya dapat diatasi dengan ANTI-bakteri. Antibakteri ini kita mengenalnya dengan istilah ANTI-biotik. Antibiotik secara umum kerjanya tidak membunuh bakteri secara langsung. Tetapi dengan menciptakan kondisi yang tidak nyaman utk tumbuh kembangnya bakteri. Hingga pada akhirnya bakteri akan mati dengan sendirinya.

Sekarang bagaimana bila penyakit muncul tetapi tidak disebabkan oleh virus maupun bakteri ? Penyebabnya di luar kedua kelompok tadi. Sebut saja penyakit keracunan yang ditimbulkan oleh jamur. Mungkin segera muncul pertanyaan,”Bagaimana mungkin jamur bisa masuk ke tubuh dan jadi penyakit?” Bisa saja, saat unggas makan sembarangan bisa saja jamur terbawa masuk ke dalam saluran pencernaan. Atau tanpa kita sadari dalam komposisi pakan ada bijian yang sudah rusak (jamuran) dan terlelan oleh unggas kesayangan kita.

Bila jamur masuk dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak. Tubuh unggas memiliki mekanisme unik. Secara otomatis telih (tembolok) akan mengunci. Maksudnya mem-blok jamur agar tidak masuk ke dalam tubuh. Tetapi jamur yang tertahan di dalam telih ini tetap dapat berkembang biak. Hingga menyebabkan penebalan dinding telih. kalau dibiarkan akan berkembang menjadi sourcorp (telih kembung). Ini akan lebih repot menanganinya. Tetapi bila dapat dideteksi secara dini maka kita dapat mencegah timbulnya penyakit. Kejala klinis biasanya burung tampak lesu, kurang sehat dengan bulu berdiri, nafsu makan pun menurun. Ciri khususnya burung akan sering memuntahkan makanannya. kalau kegiatan memuntahkan makanan ini berulang dan cukup sering. Patut diduga adanya jamur yang masuk pada saluran pencernaan.

Keracunan jamur dapat kita atasi dengan obat ANTI-fungi (anti jamur). Obat antifungi yang ada dipasaran secara generik dikenal dengan nama “Nystatin”. Umumnya obat ini dikemas dalam botol ukuran 10 dan 15 ml dengan berbagai merk dagang. Harga eceran di Jakarta (2015) sekitar 35-45rb per botol. Biasanya dalam kemasan sudah disertakan juga pipet untuk penggunaannya. Pemberiannya pada unggas yang pernah saya terapkan dengan dosis 3 tetes /hari /ekor. Setelah pemberian selama 2 hari berturut biasanya unggas mulai membaik dan obat bisa dihentikan. Ini bukan antibiotik yang penggunaannya harus habis dalam waktu 3 atau 5 hari.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar