Minggu
Industri Merpati Pos Indonesia
peluang usaha - Kita ketahui atau tidak, kita sadari atau tidak dan kita sukai atau pun tidak, dalam dunia hobi Merpati Pos Indonesia dewasa ini sudah memasuki tahap product life cycle (siklus hidup produk) growth alias dalam masa pertumbuhan. Setelah puluhan tahun berada dalam masa introduction alias pengenalan, dimulai semenjak tahun 2010 mengalami growth yang cukup signifikan. Dulu cincin Mpos di Indonesia hanya ada 2-3 macam (1 POMSI dan 2 Cincin Club). Peredaran cincin hanya dibawah 10.000 Pcs, Namun sekarang sudah diatas 80.000 pcs atau malah 100.000 pcs tercetak setiap Tahun.Dulu hanya beberapa POMP di kota-kota besar, sekarang sudah banyak muncul beberapa POMP baru. Suka atau Tidak, rasa iri dan dengki (persaingan) yang menimbulkan perpecahan adalah salah satu yang mengangkat kemajuan Merpos Indonesia. Kemajuan teknologi komunikasi, khususnya mudahnya akses ke media sosial (Seperti Facebook, Twiteer dll) yang membuat penghobby Merpati Pos semakin bertambah secara signifikan, efek negatif dan positif secara bersama-sama memajukan dunia hobi Merpati Pos Indonesia.
POSITIF dan NEGATIF DALAM MERPATI POS
Dari sisi positif, kesuksesan POMSI dalam program OLR dengan lelangan wajibnya, makin mempermudah para penghobi pemula dalam memperoleh bibitan yang sudah teruji dalam lomba, khususnya dari kandang-kandang yang telah memiliki nama besar, yang terkenal langganan juara. Dengan hal tersebut, akhirnya banyak pemula bisa muncul menjadi juara dengan Bibit-bibit yang sama. Mudahnya komunikasi via Medsos semakin meningkatkan keterkenalan Merpati Pos di masyarakat Indonesia, khususnya juga ke penghoby Merpati Tinggian dan Merpati Balap, bahkan juga pemain kicauan. Semakin mudahnya pemula menjadi juara, maka semakin menarik minat pemain-pemain baru untuk bergiat dan berusaha menjadi juara juga dan banyak lagi sisi positif yang bisa dibahas.Munculnya banyak pemain baru yang mampu menjadi juara, menimbulkan efek negatif bagi para senior yang dulu sering juara, Dulu bisa menjual kepada pemula dengan jumlah yang banyak, tetapi karena si pemula sudah juara, maka pasarnya berubah. Memang senior masih bisa mengakui itu burung si A dari saya, burung si B dari saya, tapi karena sudah langka muncul juara dari kandangnya sendiri, maka lama-lama popularitas si senior semakin datar dan memudar pengaruhnya, selain itu si pemula A dan pemula B, ternyata Juaranya adalah hasil campuran dengan beberapa Merpati Pos lain, bukan hanya dari si Senior dan yang semakin bikin Senior sulit menjual adalah si A dan si B juga turut menjadi Penjual Merpos.
Munculnya Juara-juara baru hasil didikan sang Guru, yang mana sudah bisa mengalahkan sang Guru sendiri, menimbulkan rasa iri dan dengki pada sang Guru, akhirnya dengan cara-cara “negatif”, sang Murid pemula “diusir” dari Klub dan akhirnya membentuk klub-klub baru. Tentu Klub baru harus menarik pemain-pemain baru, Klub sang Guru yang kosong juga harus menarik pemain-pemain baru, akhirnya masing-masing Klub bertumbuh dan jadilah kemajuan Merpati Pos seperti saat ini.
Klub-klub Jakarta, Bandung, Yogya, Solo, Jatim juga tumbuh (pemainnya) karena Hal-hal negatif yang terjadi seperti cerita diatas. Khusus di Jakarta, walau seakan-akan tenang, tapi sebenarnya telah terjadi persaingan sengit. Munculnya TarTar, Depok Kahiji, Bekasi, Cikarang dsb, memang awalnya terbentuk karena rasa kedekatan wilayah, tapi lama-lama akan terjadi persaingan sengit karena masing-masing anggotanya pasti ingin menang, Yogyakarta yang adem ayem saja ternyata sudah ada beberapa klub.
Jelekkah Faktor Negatif ini? sama sekali tidak, karena itu hanya kondisi persepsi saja. Inilah yang disebut efek industry sedang berkembang, ya... nafsu menang, iri dan dengki adalah akibat ingin menang. didepan seakan-akan baik, Tapi di belakang gossip-gosip beterbangan, saling menjelek-jelekanan Merpos lawan, saling klaim, saling menutup-nutupi asal muasal dsb. Beberapa “genk”bermunculan tanpa disadari. Semua karena Merpati Pos Indonesia menuju industry, industri bisa berjalan karena jualan. Jualan inilah yang menimbulkan iri dan dengki akibat persaingan.
KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI PERSAINGAN
Seperti disinggung diatas, Mpos Indonesia sudah memasuki tahap growth dan dalam tahap ini, tentunya sudah ada Kekuatan-kekuatan utama yang muncul selayaknya dalam persaingan industri di dunia luar Hobby, yaitu:- Pemasok
- Pembeli
- Ancaman Pendatang baru Potensial
- Ancaman Produk Pengganti
Dahulu, pemasok Merpati Pos kualitas bagus bisa dikatakan sangat terbatas, hanya ada di Senior-senior Juara, pemula yang tidak tahu dimana beli sulit berkenalan dan berkomunikasi dengan Senior juga jadi kendala, akhirnya mencoba mencari bibitan dari pasar. Pemasok Mpos bagus jaman dahulu seakan-akan juga sebagai monopoli juara dalam lomba. Pembeli juga terbatas di kalangan tertentu. Pendatang baru langka yang dianggap sebagai ancaman, dan import masih sangat sulit dan hanya bisa dilakukan oleh Kalangan tertentu. Tapi itu masa lalu, sekarang jaman industri Merpati Pos, semuanya sudah berbeda, karena:
- PEMASOK sudah banyak dan tersedia Mpos lokal juara, Merpati Pos turunan Juara, Lelangan dari OLR dan kandang-kandang Juara dan tentu beberapa Merpati Pos Biasa, Warna-warni, bahkan sampai rambon terselubung juga tersedia. Tinggal hasil yang didapat oleh pembeli yang akan menentukan nasib Jualan PEMASOK kelak. Jika pembeli tidak puas, jaminan tidak akan laku dan ditinggalkan.
- PEMBELI saat ini sudah semakin pintar, sudah banyak informasi yang bisa dipilah dan diolah. PEMBELI JUARA juga masih mencari-cari Mpos untuk mempertahankan vitalitas dan kecepatan kandangnya, dan biasanya yang dibeli bukan Merpos sembarangan lagi, jadi intinya pembeli saat ini bisa memilih PEMASOK yang KREDIBEL di matanya, PEMASOK yang dinilai penipu sudah tidak akan bisa bersaing dijaman Industri Mpos saat ini.
- ANCAMAN PENDATANG BARU POTENSIAL untuk Senior-senior atau pemain-pemain yang biasa Juara semakin nyata. Pendatang potensial bisa berupa pendatang langsung Juara karena memilih bibit dan beternak dengan benar, pemula pintar plus juragan yang bisa membangun kandang standard bagus, dengan rawatan ala Senior dan burung-burungpun didapat dari Senior-senior Juara, ada juga pemula cerdas yang memiliki mentor-mentor Juara dan berpikiran terbuka, jadi bisa menyerap semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi Juara. Kesemuanya menjadi ancaman bagi para PEMASOK saat ini.... karena cepat atau lambat, para pemula potensial ini, sebagian akan menjadi pemasok juga.
- ANCAMAN PRODUK PENGGANTI bisa kita artikan adalah Merpati Pos Import yang begitu deras masuk ke Indonesia dalam 4 tahun terakhir ini, khususnya dengan bantuan Pak Erik Kb Boots yang pemain Merpati Pos Belanda dan memiliki akses ke pemain-pemain legendaris Eropa. Merpati Pos Eropa dengan tingkat seleksi yang sangat ketat tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa bersaing di Indonesia, terbukti Merpati Pos turunan Import langsung bisa berprestasi di OLR atau Klub-klub Indonesia.
HADAPI DENGAN FAIR PLAY
Tentunya hal-hal negatif dan naif yang telah terjadi dalam perjalanan MerpatiPos Indonesia sampai saat ini harus segera ditinggalkan, karena informasi sudah sangat cepat tersebar dan alat komunikasi semakin maju. Percuma kita bisa Juara dengan cara curang, karena Juara hasil curang anak-anaknya tidak akan bisa bersaing di kandang pemain lain.Namanya Jaman Industri, mau tidak mau semuanya harus kita hadapi dengan Profesional dan Fair Play, sudah tidak jaman pesan Pos dari Konveyor, sudah tidak jaman memasukkan Merpati Pos sakit kedalam dondang pesaing, sudah tidak jaman mencabut 2-3 lembar Mpos lawan sehingga tetap ada di basketing, tetapi akan sulit pulang kekandang, sudah tidak jaman memasang chips ke Merpos lain, sementara aslinya di sabotase, karena semuanya akan jauh dari semangat Fair Play dan menyebabkan sial bagi pelaku-pelakunya.
Satu-satunya cara, kita hadapi Jaman Industri Merpati Pos dengan Fair Play, sehingga pengetahuan kita akan semakin maksimal. Menggali lebih dalam pengetahuan, maka kemampuan akan semakin meningkat dalam dunia Merpati Pos.
by Bima Loft
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar