Sabtu
Panduan Bagi Pemula Saat Membeli Biawak
puchong lovers - Meskipun umumnya pada sebagian masyarakat masih menganggap reptil (terutama Biawak) merupakan hewan liar yang membahayakan atau bahkan tak sedikit yang beranggapan itu merupakan hewan yang menjijikan dan berbahaya. Namun pada saat ini memelihara yang dulunya dianggap sebagai peliharaan yang extrem extreme, kini telah banyak para wanita yang memilih biawak sebagai hewan kesayangan mereka karena sebenarnya sebenarnya Biawak tergolong jinak, asalkan tahu cara merawatnya.Saat ini, tidak sedikit orang yang memelihara hewan reptil ini. Nah bagi Sobat yang baru pertama kali memelihara Biawak, ada beberapa hal yang mesti Sobat perhatikan saat Sobat membeli Biawak di toko hewan peliharaan maupun dari tempat peternaknya langsung.
- Pehatikan apakah Biawak yang akan kita beli aktif terjaga, yang menandakan bahwa biawak tersebut sehat.
- Selain itu cek apakah Biawak tersebut memiliki selera makan makan, bisa Sobat cobalah beri dia makan.
- Perhatikan pada kulitnya, cek apakah biawak tidak terlihat dihinggapi parasit dan penyakit kulit lainnya dan perhatikan juga badannya, pilih yang padat berisi.
- Cek kelengkapan dari kuku dan ekornya.
- Cek keadaan mulut biawak, mulut biawak mesti selalu tertutup rapat serta hanya tempat keluarnya lidah yg terbuka sedikit. Juga lidah tampak bersih dari penyakit atau tindikkan.
- Cek mata biawak, mata harus bersih.
- Perhatikan nafas biawak, nafas biawak tidak berbunyi serta tidak ada gejala sakit meskipun terkadang di tahap awal mau dipegang ada beberapa jenis biawak yang mengeluarkan suara mendesis. Namun saat di pegang dan tenang, suaranya kembali normal.
- Coba pindahkan biawak ke tempat yang lebih datar permukaannya, jika ada keanehan saat biawak berjalan berarti ada yang salah.
- Cek apakah kandangnya bersih dan terpelihara, jika bersih bisa anda pilih.
Semoga sedikit tips dasar dalam memilih biawak saat membeli bisa bermanfaat bagi Sobat reptil.( gadis )
Jumat
Ciri Fisik Cucak Hijau Jantan Bakalan Calon Juara
lumajang - Bagi seorang pemula yang baru terjun hobi burung Cucak Hijau memanglah bukan hal yang mudah untuk bisa menentukan jenis kelamin jantan atau betina dari burung Cucak Ijo, apalagi burung tersebut masih bakalan. Namun, kebanyakan dari orang yang telah lama bermain dengan burung jenis ini, untuk mengetahui jenis kelamin Cucak Hijau tidak terlampau sulit karena dapat diketahui hanya dengan melihat karakteristik yang dimiliki oleh burung tersebut.
Nah, bagi sobat kicau yang ingin mendapatkan Cucak Hijau yang nantinya akan jadi burung jawara kontes burung kicau, Sobat bisa melihat beberapa ciri Cucak Hijau Jantan Bakalan seperti dibawah ini:
- Tubuh burungnya lebih panjang. Ekornya besar dan agak mengempal kebawah.
- Paruh/Moncongnya panjang dan tebal. Ini menandakan burung tersebut memiliki suara yang bagus.
- Warna bulu Cucak Hijau harus Hijau Tua dan bulu di bawah paruh warna Hitam Gelap.
- Kaki Burung Cucak Hijau yang bagus harus lurus dan kering.
- Warna lidah dan bagian dalam mulutnya yang bagus adalah warna hitam.
- Kuku Burung Cucak Hijau harus melengkung dan runcing.
- Kicau Burung Cucak Hijau yang bagus harus bersih dan nyaring, dan ketika burungnya berkicau yang bagus ekornya harus bergoyang dengan aktif dan tenggorokannya menonjol ketika berkicau.
- Bulunya harus kering tetapi tetap mengkilap dan tidak kusam.
- Ciri terakhir Cucak Hijau jantan yang bagus adalah kepalanya harus pendek.
( jawa - kalimantan )
Kamis
Limnonectes Larvaepartus Jenis Katak Yang Melahirkan
Indonesia - Setahu kita bahwa selama ini katak merupakan salah satu hewan yang bereproduksi dengan cara bertelur. Namun dihutan pedalaman Sulawesi terdapat katak unik bernama latin/ilmiah Limnonectes larvaepartus ini cara reproduksinya dengan cara melahirkan kecebong. Berikut adalah berita selengkapnya yang kami dapat dari kompas.Djoko Tjahjono Iskandar, herpetolog (pakar katak dan reptil) yang menemukan spesies tersebut mengungkap kisah panjang di balik penemuan katak yang tersebar di Sulawesi bagian barat dan dunia itu.
"Sebenarnya, kita sudah menjumpai pertama kali katak itu sejak tahun 1991. Waktu itu ada ahli asal Chicago yang ikut meneliti bersama kita," ungkap Djoko yang meneliti katak dan reptil sejak tahun 1975.
Penemuan tak segera dipublikasikan karena ada 2 masalah. Djoko menjumpai sejumlah spesies katak yang mirip sehingga jenis katak yang melahirkan itu belum bisa dikonfirmasi sebagai spesies baru.
Permasalahan lain, Djoko belum mengetahui persebaran katak yang melahirkan kecebong serta belum memiliki jumlah sampel individu dan perjumpaan proses melahirkan yang cukup untuk meyakinkan publik.
Djoko pun harus menunggu beberapa lama untuk memaparkan temuannya. Tahun 1998, dalam sebuah seminar di Manado, Djoko baru memaparkan pertama kali adanya jenis Limnonectes larvaepartus, namun belum menyebut nama spesies dan proses reproduksinya.
Setelah seminar itu, Djoko beserta tim peneliti lain dan mahasiswanya terus menggali informasi tentang katak tersebut. Ia beberapa kali melaksanakan ekspedisi, masuk ke hutan-hutan di Sulawesi.
"Dari situ saya sebenarnya berencana menulis makalah tebal, 200 halaman. Tapi kemudian saya mengetahui ada tim peneliti lain yang juga mempelajari spesies yang saya temukan," urai Djoko.
Akhirnya, tahun 2014, lewat kerjasama dengan Ben J Evans dari McMaster University di Kanada dan Jimmy A McGuire dari University of California di Berkeley, Djoko merasa perlu untuk memublikasikan temuannya.
Untuk mengidentifikasi sebagai spesies baru, bukan hanya ciri-ciri fisik yang digunakan, tapi juga analisis molekuler yang mengungkap kekhasan genetik suatu spesies. Data tingkat genetik membuat kebaruan spesies tak terbantahkan.
Jadilah kemudian spesies Limnonectes larvaepartusdipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 31 Desember 2014 lalu. Dalam publikasi itu, Djoko menyatakan bahwa katak tersebut adalah satu-satunya katak di dunia yang melahirkan kecebong.
Djoko menceritakan, sepanjang tahun 1991 hingga 2014 lewat beragam ekspedisi, dirinya berhasil membuktikan sebanyak 19 kali bahwa spesies Limnonectes larvaepartus memang bisa melahirkan.
"Kita pernah amati langsung. Saat dipegang katak itu memang bergoyang-goyang dan akhirnya keluar kecebong," cerita ahli katak yang meraih gelar doktor dari Université Montpellier 2 di Montpellier Perancis ini.
"Kita juga pernah bedah katak itu. Kita temukan telur yang sudah dibuahi dan kecebong. Telurnya lalu kita pindahkan ke gelas plastik dan setelah ditunggu memang lalu menetas menjadi kecebong," imbuhnya.
Dalam ekspedisi terakhir di Sulawesi sebelum publikasi, Djoko bercerita betapa dirinya harus berjuang saat menjelajahi hutan. "Maklum sekarang sudah tua," ucapnya yang kini telah berusia 64 tahun.
Bersama Evans dan McGuire, Djoko bertahan satu bulan di dalam hutan meneliti katak yang mengejutkan dunia itu. "Lutut kadang bengkak. Tapi tua bukan alasan untuk tidak masuk hutan," ucapnya.
Kini Limnonectes larvaepartus masih menyisakan teka-teki. Pejantan spesies itu tak memiliki penis. Pertanyaannya kemudian, bagaimana sperma bisa disetor ke dalam tubuh betina dan membuahi sel telur?
Djoko mengatakan, penelitian masih perlu dilakukan. 'Mungkin kita perlu taruh di akuarium agar bisa diamati. Tapi tidak mudah juga membawa spesimen hidup ke luar hutan, apalagi ke Jawa. Kita tunggu ada kesempatan dan dana dulu," katanya.
http://sains.kompas.com/read/2015/01/08/16341071/Kisah.Ilmuwan.ITB.Menemukan.Satu-satunya.Katak.di.Dunia.yang.Melahirkan.Kecebong
Menangani Kacer Yang Terlalu Over Birahi
karangampel - Kadang kala kita menjumpai kabar dari sesama penghobi burung kicau, bahwa burung Kacer yang dimilikinya mematok bulu ekornya sendiri setelah burung tersebut diturunkan untuk latber / lomba.Menurut para pecinta kacer yang telah lama berkecimpung dalam dunia kicau, hal tersebut dikarena burung Kacer mengalami over birahi lantaran salah perawatan setelah latber. Adapun untuk menangani Kacer yang terlalu birahi, mereka memberi tips sebagai berikut ini:
- Pengurangan porsi saat pemberian pakan jangkrik yaitu 2 ekor jangkrik pagi hari serta 2 ekor jangkrik sore hari
- Berikan pakan cacing seminggu 2x dengan forsi 2 ekor setiap pemberiannya.
- Melakukan pengembunan pada Kacer dari jam 5–6 pagi.
- Frekuensi mandi dibikin ditingkatkan, yaitu pada pagi – siang dan sore hari.
- Durasi penjemuran juga harus dikurangi, yaitu menjadi 30 menit saja setiap hari nya.
- Kalau memungkinkan, lakukan pengumbaran tiap hari dengan durasi 4-6 jam.
Rabu
Perawatan Rutin Memaster Burung Pentet
kutai kertanegara - Burung Cendet atau juga dikenal dengan nama Pentet ini sebenarnya meupakan burung yang sawahan yang memiliki suara kurang enak, namun burung ini bisa berhaga selangit jika Sobat ternak mampu memaster burung Punai ini dengan isian suara burung jenis lain yang biasanya diisi dengan suara burung lovebird, cucak jenggot, ciblek, kenari, cililin, gereja tarung atau jalak suren bahkan suara jangkrik dan belalang pun digunakan untuk memaster.Untuk bisa memasterkan burung cendet Sobat perlu keuletan dan ketelatenan dalam perawatan, dan biasanya para sesepuh pentet mania melakukan perawatan rutin seperti berikut:
Perawatan Pagi
- Saat pagi hari jam 07. 00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07. 30 burung dimandikan ( karamba mandi atau semprot, bergantung pada kebiasaan masing-masing burung ).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.
- Berikanlah jangkrik 4 ekor pada cepuk ef. Jangan sampai dulu berikanlah jangkrik dengan segera pada burung.
- Penjemuran dapat ditangani selama 1-2 jam/hari mulai jam 08. 00-11. 00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak tengok burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore ( jam 10. 00-15. 00 ) burung dapat di master dengan suara master atau burung-burung master.
- Jam 15. 30 burung diangin-anginkan kembali diteras, dapat dimandikan jika perlu.
- Berikanlah jangkrik 2 ekor pada cepuk extrafood.
- Jam 18. 00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama hidup istirahat sampai pagi harinya.
Selamat mencoba, sekian dan semoga bermanfaat,
( juara nasional )
Selasa
Perawatan Burung Rambatan Sebagai Masteran
penangkar - Sesuai dengan namanya burung Rambatan sering kali ditemui dialam liar memiliki kebiasaan memanjat atau merambat di batang pohon, burung ini memiliki warna bulu yang begitu mencolok dan indah. Bagi para pecinta burung ocehan (kicaumania) burung ini dipelihara sebagai burung masteran yang sangat cocok di pakai untuk memaster burung Kenari, Love Bird, Pentet, Anis kembang, Murai Batu, Anis Merah dan lain-lain.Nah, bagi sobat kicau yang ingin coba memelihara burung jenis ini, simak standar perawatannya sebagai berikut ini:
- Bagi sobat yang sedang merawat burung Rambatan yang belum mau makan Voer (Baru di tangkap dari hutan), berikan Voer yang sudah dihaluskan dan di campur dengan kroto dengan perbandingan 50% Kroto : 50% Voer, dan setiap 2-3 hari sekali komposisi krotonya di kurangi sampai burung tersebut mau makan voer tanpa di campur Kroto.
- Pada setiap pagi dan sore berikan 3 ekor jangkrik kuntring, ulat hongkong 5 ekor pada siang hari, dan Kroto bisa di berikan 2 hari sekali untuk burung yang sudah mau makan Voer.
- Perlu Sobat ketahui, dalam pemberian voer berikan secukupnya saja. karena burung rambatan ini termasuk burung yang senang makan dan akan berakibat burung mengalami obesitas sehingga Nantinya burung bisa malas berbunyi dikarenakan kegemukan.
- Berikan Vitamin setiap hari untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya.
- Mandikan burung 2 hari sekali dengan mencampurkan shampo burung agar terhindar dari kutu dan kuman.
- Dalam menjemur burung Rambatan cukup ½ - 1 Jam di bawah jam 10:00 pagi, karena burung Ini termasuk yang menyukai suhu yang sejuk.
- Memelihara burung Rambatan akan lebih bagus kalau burung ini di pelihara sepasang jantan dan betinanya, karena akan menjadikan burung menjadi rajin bunyi bersahutan.
- Tempatkan Burung Rambatan di sangkar yang berukuran meninggi ke atas, dan selain di be Rikan tangkringan juga harus di berikan kayu dengan posisi miring atau vertikal. Ini berguna untuk menyalurkan kebiasaan burung ini yang gemar memanjat atau merambat di pepohonan.
( penang bird )
Senin
Takaran Pemberian Extra Fooding bagi Kacer
mindanao - Stamina yang stabil sangat berpengaruh terhadap kemampuan tempur si burung Kacer ( Magpie Robin ) kesayangan kita, hal tersebut bisa kita peroleh dengan menerapkan peawatan harian kacer yang rutin kita lakukan. Selain peawatan, guna mendongkrak performance penampilan dan suara sang buung juara, maka si Kacer perlu sobat berikan Extra Food (EF).
Namun perlu sobat perhatikan takaran EF yang pas buat Kacer, seperti berikut ini:
- Minimal 4x dalam 1 minggu kroto segar harus diberikan, dengan takaran 1 sendok makan setiap pemberiannya.
- Berikan cacing 1 ekor 2x dalam 1 minggu.
- Seminggu sekali burung bisa di beri suplemen herbal penggacor.
( bird ekspor import )
Minggu
Penyakit Pilek (snot/coryza) pada Unggas
wonogiri - Jenis penyakit yang sering kali menyerang unggas jenis ayam ini biasanya muncul saat peralihan musim. Penyebarannya adalah melalui udara serta air minum yang dikunsumsi oleh ayam. Walaupun jenis penyakit pilek pada ayam yang disebabkan oleh bakteri Haemophillus galinarum ini tidak berakibat kematian pada ayam yang teserang, namun bisa menyebabkan kondisi ayam yang kita pelihara stamina akan menjadi kurang prima serta berkurang bobotnya.Bagi Sobat ternak bisa mengetahui apakah ayam terjangkit penyakit ini bisa melihat dari tanda-tanda seperti berikut ini:
- Gejala awal ditandai dengan keluarnya ingus encer dari lubang hidung dan berubah kental kuning dan berbau anyir.
- Mata tampak sayu dan mengantuk serta terjadi pembengkakan di sekitar pelupuk mata.
- Kepala sering digeleng-gelengkan, gemetar, dan berjalan sempoyongan.
- Pernapasan terganggu, sering bersin-bersin, dan terengah-engah seperti tercekik.
- Ayam yang sakit tampak pucat, lesu, dan kehilangan nafsu makan meskipun sering minum.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)